Baitullah Dekat Di Hati

Pengertian Umrah Sejauh penelusuran penulis, tidak banyak ulama yang mendefinisikan umrah. Mereka rata-rata mendefinisikan haji. Karena mungkin bagi mereka cukup dengan mendefinisikan haji, umrah pun ikut. Hanya saja, di dalamnya nanti diterangkan ihwal wukuf di Arafah sebagai pembeda antara haji dan umrah.

Adalah Syekh Abdul Qadir Syaibatul Hamdi, seorang ulama kontemporer yang membidangi kepakaran fiqih dan ushul fiqh (lahir di Mesir pada 1340 H, dan wafat di Riyadh pada 22 Ramadan 1440 H), termasuk di antara sederetan kecil ulama yang mendefinisikan umrah.   Dalam satu karyanya, Fiqhul Islam Syarh Bulugul Maram (juz 4, hal. 3), ia menulis pengertian umrah baik secara etimologi maupun terminologi. Pada bukunya itu, Abdul Qadir mengutip dua pendapat terkait makna etimologi umrah. Pertama, bermakna az-ziyarah (berkunjung). Kedua, adalah derivasi dari ‘imarah (struktur bangunan), misalnya ‘imaratul masjidil haram (struktur bangunan Masjidil Haram).  Secara terminologi, ia mengatakan;

واصطلاحا هى الاحرام من الميقات والطواف والسعى والحلق أو التقصير  

Artinya, “Umrah adalah ibadah yang mencakup beberapa rangkaian berikut; ihram di miqat masing-masing, tawaf, sai dan mencukur, baik ‘cukur botak’ maupun tidak.”

Hikmah Besar di Balik Ibadah Umrah Ada sebuah statement menarik dalam al-Firk as-Sami (juz 1, hal. 191) yang akan menjadi kaidah dalam menyibak hikmah besar umrah.

Muhammad bin al-Hasan menulis;  

وما قيل في الحج يقال في العمرة؛ لأنها قرنت به في كتاب الله  

Artinya, “Apa pun yang dibincangkan tentang haji, juga menjadi pembahasan ibadah umrah, sebab di dalam Al-Qur’an keduanya bersanding sangat dekat.”   Termasuk dalam membincang hikmah-hikmah haji, juga menjadi bagian dari hikmah umrah.

Haji dan umrah adalah sebuah momentum besar. Bahkan, tidak ada momentum lebih besar dalam dunia Islam selain keduanya. Siapa yang tak mengenal haji dan umrah ini.

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *